PANGANDARAN JAWA BARAT - Wartawan adalah orang bebas, wartawan bebas menulis sesuai dengan Pristiwa, apa yang Ia lihat dan Ia dengar berdasarkan hati nurani, kode etik dan UU Pers.
*Wartawan tidak memiliki kategori status sosial yang pasti, pagi Ia bisa ngobrol dengan abang becak, siang Ia bisa makan bersama para pejabat, sore Ia bisa bincang-bincang dengan pemuka agama dan malam Ia juga "bisa" ngobrol dengan pelacur, berada di cafe, diskotik dan Bar.
*Setiap hari Wartawan mencari informasi dengan menyapa publik, tak peduli Informasi yang disajikan itu diapresiasi atau dicaci. Untuk memenuhi kewajibannya terhadap publik, wartawan memberikan informasi berdasarkan kebenaran yang diyakininya benar dengan chek and richek, terkadang risiko nyawa tanpa Ia sadari mengancam dirinya dan keluarganya.*
"Sungguh profesi yang amat berisiko, akan tetapi wartawan selalu berperan besar dalam seluruh aspek kehidupan...Ya, sejarah mencatat, kemerdekaan Indonesia dikumandangkan ke seantero dunia melalui tulisan wartawan".
Begitu juga Al-quranul karim, Al-hadist pun hasil daripada kegigihan para wartawan ( _para sahabat Nabi_ ) didalam mencatatkan wahyu dari *ILLAHI* yang turun kepada para Nabi dan mencatatkan hadist yang disampaikan Rasulullah kepada umatnya kala itu.*
*Betapa pentingnya peran wartawan dalam sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara, akan tetapi mengapa kini wartawan dibungkam dengan pasal 310, 311, UU ITE. Kami melihatnya itu sebagai upaya paksa untuk mempidanakan wartawan dengan cara-cara yang sangat bertentangan dengan UU Pers dan KIP bahkan HAM.*
"Sebenarnya Wartawan tak perlu dibungkam, wartawan tak perlu dipidana, wartawan itu hanya butuh dibina dan diawasi dengan profesional dan jadikanlah UU Pers sebagai satu-satunya alat mengontrol dan mengawasi kebebasan Pers di negeri ini.*
*Wartawan bukan untuk ditakuti, wartawan bukan untuk dibasmi...ya, karena wartawan penentu masa dapan sebuah bangsa dan kemajuan sebuah negara serta pertahanan negara.
*Wahai para pejabat, janganlah engkau takut kepada wartawan, jangan pula engkau takut pada kami yang mengemban tugas social control Bangsa bahkan Dunia.
*Salam Satu Pena*Buat sahabat satu Profesi dan Satu Perjuangan, demi kebaikan Bangsa dan Negaramu Teruslah Berkarya walapun Penuh dengan Tantangan. (Anton AS)
Baca juga:
Tony Rosyid: Anies untuk Semua
|